muter-muter

Minggu, 10 Maret 2019

Konfigurasi DHCP server di Debian 8

DHCP server atau Dinamic Host Configuration Protocol adalah sebuah protocol yang memungkinkan sebuah komputer atau server memberikan IP Address secara dinamis atau otomatis untuk komputer lain, atau komputer klien.
Ketika DHCP client pada pihak komputer klien diaktifkan, komputer klien tersebut akan melakukan request ke komputer server untuk mendapatkan IP Address dari DHCP Server. Kemudian DHCP server akan memberikan jawaban ke komputer klien dengan memberikan IP Address yang tersedia pada pool atau range IP Address di DHCP server.

Sebelum membuat DHCP server kita mengkonfigurasi ip terlebih dahulu:

1. Masuk sebagai root.
2. Edit file ‘interfaces’ dengan menggunakan perintah nano.
3. Lakukan konfigurasi berikut. (PENTING! Jangan pernah sekali-kali menghapus ip loopback, karena digunakan oleh server untuk melakukan tugas-tugas jaringan!)
4. Simpan konfigurasi yang sudah dibuat menggunakan perintah ‘Ctrl + O’ lalu tekan ENTER untuk keluar dari mode edit gunakan perintah ctrl+x
5. Lalu restart layanan
networking. Teman-teman bisa menggunakan dua perintah :
“service networking restart” atau
“/etc/init.d/networking restart”.
6. Uji konfigurasi yang sudah dibuat menggunakan perintah “ping 192.168.1.1”.
Jika sudah ada jawaban seperti gambar di bawah, berarti konfigurasi berhasil. Hentikan
perintah ping dengan menggunakan “Ctrl + C”.
7. Sekarang kita akan mencoba melakukan ping dari komputer lain. Hubungkan komputer
Debian dan komputer Windows menggunakan media transmisi (kabel). Lalu atur
komputer Windows agar satu jaringan dengan komputer Debian seperti berikut
8. Simpan konfigurasi dengan klik tombol “OK”. Buka command prompt dan lakukan test ping. Jika sudah ada jawaban seperti gambar di bawah, maka konfigurasi sukses.

Setelah membuat konfigurasi ip kita mulai membuat DHCP server berikut langkah-langkahnya:

1. Masukkan DVD binnary 2 - Debian 8.5. Lalu mount dengan perintah ‘apt-cdrom
add’ lalu ENTER.
2. Ketikkan perintah ‘apt-get install isc-dhcp-server’, lalu ENTER

3. Edit file dhcpd.conf dengan perintah ‘nano /etc/dhcp/dhcpd.conf’.
4. Cari baris berikut :

5. Lalu konfigurasi agar menjadi seperti gambar di bawah (jangan lupa menghapus tanda
‘#’ untuk mengaktifkan baris) :

6. Simpan file tadi sudah dikonfigurasi. Kemudian edit file isc-dhcp-server dengan
perintah ‘nano /etc/default/isc-dhcp-server’.

7. Cari baris paling bawah, dan tambahkan interface ethernet yang akan digunakan untuk
membagikan layanan DHCP Server (ethernet yang terhubung dengan klien). Karena di sini saya menggunakan ethernet0 (sesuai konfigurasi IP di awal) maka saya
menggunakan INTERFACES=“eth0” seperti berikut:

8. Simpan file tersebut dan restart aplikasi dengan perintah :
‘/etc/init.d/isc-dhcp-server restart’.
9. Kita uji layanan DHCP pada klien Windows, masuk pengaturan jaringan kemudian klik
properties.

10. Double klik pada pilihan berikut:
11. Ubah semua konfigurasi menjadi “Obtain...” lalu klik ‘OK’.

12. Tunggu beberapa saat, lalu cek hasilnya dengan klik tombol ‘Details...’
13. Jika sudah muncul tampilan seperti gambar di bawah, maka konfigurasi DHCP Server
telah sukses.
Semoga bermanfaat....😊
Selamat Mencoba....😊

1 komentar: